Setiap manusia yang hidup pasti punya teman untuk melengkapi hidupnya dan membuatnya tidak merasa sendirian. Namun, tidak semua orang yang berteman beruntung dapat mempunyai sahabat. Lho, kenapa tidak semua orang??? Apakah stok sahabat di dunia ini terbatas jumlahnya jadi tidak semua orang dapat memiliki sahabat. Bukan…bukan…masalahnya bukan terletak pada keterbatasan jumlah melainkan pada keinginan untuk menjaga ikatan persahabatan apabila sosok sahabat itu sudah kita temukan.
Karena kebanyakan dari orang (mereka) selalu ingin mencari sosok teman dekat (sahabat) dengan paket lengkap dalam arti 100% setia, baik, penyayang, pengertian, selalu bersama dalam suka dan duka. Pokoknya mencari orang yang bisa bikin hidup kita jadi makin indah. Perspektif yang terlanjur terbentuk seperti itu akan mempersulit kita untuk menemukan sosok sahabat karena tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini yang ada hanyalah orang - orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.
Sebenarnya siapa sih sahabat itu?
“What is a friends? A single soul in two bodies”---(Aristotle)
Dua kembar identik yang secara fisik tidak ada kesamaan/ mempunyai ikatan darah tapi, bisa punya kesamaan sifat dengan kita makanya, kita sering menyebutnya sehati. Ya, sahabat itu seperti bagian dari diri kita. Kalau kita berteman baik dengan seseorang pasti ada beberapa kesamaan interes antara kita dengannya tapi, ngak mungkin juga selalu sama banget dalam segala hal karena sisi perbedaan pasti ada makanya diperlukan adanya saling toleransi bersama.
Kalo bagi gue, persahabatan itu sesuatu yang berjangka panjang, bahkan mungkin ngak akan pernah berakhir. Gue punya banyak teman yang come and go karena proses seleksi alam tapi gue tahu siapa-siapa aja yang akhirnya tulus bisa jadi temen dan sahabat gue. Mereka adalah orang-orang yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan gue seada-adanya. Mereka juga selalu siap saat dibutuhkan, ngak perduli mereka ada dimana walaupun kepisah ribuan jarak kilo meter misalnya gue lagi sedih, gue ngak muluk pingin dipeluk dan dihibur sedemikian rupa yang gue butuhin cukup angkat telepon dan dia kasih sepatah dua patah kata pemotivasi yang bisa bikin gue happy kembali.
Kebanyakan orang memang selalu memakai prinsip “senang ataupun susah kita harus selalu bersama” dalam persahabatannya -- tapi, bagi persahabatan gue prinsip itu ngak perlu ada. Memang pada saat senang kita harus selalu bersama, tapi ngak pada saat susah (istilahnya kalau lo susah sendiri aja, jangan ngajak-ngajak gue) karena kalau kita susahnya sama-sama nanti (salah satu dari kita) ngak bakal ada yang mengulurkan tangan untuk memberi bantuan agar kita bisa berdiri kembali dari keterpurukan.
Yang namanya sahabatan sih, sudah pasti pernah berantem tapi, biasanya ngak lama. Karena adanya saling keterbukaan merupakan point utama dalam mempertahankan persahabatan itu sendiri jadi, kalau dirasa ada yang ngak lo suka dari sahabat lo mendingan bilang langsung jangan pernah di pendam sendiri apalagi mencurhatkan masalah persahabatan lo ke orang lain dan STOP!! untuk berfikir gue paling bener dan dia yang salah atau lo gengsi untuk minta maaf duluan walaupun lo ngak salah. Dan menuntut terlalu banyak sama sahabat lo karena biarpun kita bersahabat dengannya bukan berari hidup sahabat lo itu milik lo sepenuhnya. Belajar menerima segala kekuranganya itu lebih baik daripada lo harus mendikte kekuranganya setiap hari.
Yaa begitulah, sebenernya untuk mengartikan sahabat ngak perlu ribet dengan penjelasan sepanjang ini. Cukup dengan ucapkan kata sahabat secara lisan, lalu fikirkan orang yang sudah membuat kesan berarti dalam hidup lo selama ini dan katakanlah dengan yakin
“Sahabat adalah DIA (sebut nama sahabat2mu)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar