Kami hadir dengan tangis ketakutan yang diiringi suara adzan
Menghirup nafas yang berasal dari daun hijau
Semerbak bunga dan harum tanah menghantar kedewasaan
Matahari membuat tulang dan gigi sampai sekuat karang
Hingga kami tumbuh menjadi mahluk yang pintar tapi, liar
Makan daun berlomba dengan ulat di taman
Makan bangkai bersaing dengan singa dan elang
Keserakahan kami juga ingin menguasai lautan
Sehingga ikan-ikan bingung mencari tempat untuk berenang
Bahkan kami sudah berhasil menjamah hutan
Sampai burung-burung kehilangan pijakan kaki di setangkai batang
Saat pagi kicau burung jarang lagi terdengar, malam hari jangkrik lupa nyanyian
senandung untuk bulan.
Berganti dengan suara musik hingar-bingar dari layar datar
Ini bukan salah alam
Tidak ada yang disalahkan sampai daun hijau pelit berbagi kesejukan
Air lebih kuat daripada tanah yang hilang keseimbangan.
Kita punya cagar, bergetar mengemparkan
Kaki berlari tunggang-langgang
Menjemput senja hampir malam, suara adzan hanyut getir kecemasan
Masih adakah esok surya menjelang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar